4 Januari 2014

Persahabatan - Cerpen

Sahabat selalu ada disaat kita kesepian, ikut tersenyum disaat kita bahagia, bahkan rela mengalah padahal hati kecilnya menangis.
Bel isitirahat akan usai beberapa menit lagi. Sedangkan Abil masih membereskan buku buku yang ingin ditaruhnya di ruang guru itu. Gubrak.... semua buku – buku itu pun jatuh ditabrak, menolong tidak, meminta maaf pun tidak, seseorang itu langsung lari entah kemana. Belum selesai Abil merapikan buku tersebut, tiba – tiba ada yang datang menghampirinya.
“Kasian banget, bukunya jatuh semua ya?” Ledek seorang cowok itu bernama Farhan. Abil sangat benci sekali dengan cowok didepannya itu, entah kenapa, mereka selalu bertengkar saat bertemu. Saat Farhan mengucapkan itu, Abil hanya diam, jikalau Abil menanggapinya, disitu akan terjadi perang mulut.
Abil yang selesai membereskan buku buku mulai memasang ancang – ancang. Dengan semanagat 45, Abil mengayunkan kakinya kearah cowok tersebut.
“Aduuhhhh” ucap cowok tersebut sambil merasa betapa sakitnya tendangan Abil.
“Makan tuh sakit!!” ejek Abil sambil berlari membawa buku buku.
“Abilllllll......”
Terdengar suara nesya dari kejauhan, Nesya adalah sahabatnya sejak SMP.
“Wey bil, ngga denger teriakan gue ya? Sahabat macam apa yang ga nyaut sapaan temennya sendiri.
“Sori deh sya, gue lagi males nih, mau cepet pulang.”
“Bil, tadi kenapa si sama si Farhan? kenapa kalian selalu berantem? Masalahnya masih yang itu? Itukan SMP dulu banget”. Ucap nesya yang mengetahui kejadian tadi pagi.
“Lagi pula gue juga udah bisa terima kalo Farhan nggak suka sama gue.”
“Tauah gelap.”
Bel pulang berbunyi, menandakan jam pelajaran telah usai, terik matahari yang mengiringi perjalanannya hendak pulang kerumah. Baru sampai didepan kelas, ada seorang cowok yg juga ingin membuka pintu kelasnya
“Eh sori..” ucap Abil kaget. Begitu tau siapa cowok itu, Abil langsung ngasih muka juteknya.
“Ngapain lo kesini?.” Kesal Abil. Jujur Farhan udah bosen bertengkar terus dengan Abil.
“Gausah cari gara – gara deh. Gua kesini Cuma mau nyari nesya.” Ucap Farhan sambil mencari nesya.
“Hay sya!” ucap Farhan
Hay juga, jadi nih sekarang?” Nesya melirik Abil. Farhan pun mengangguk. “Bil, kita duluan ya,” ujar Nesya.
          Keesokan harinya, Farhan menemui Abil. “Nanti pulang sendiri?” ajak Farhan.
“Emang kenapa? Mau nganterin? Emang tau rumah gue?” Abil dengan juteknya.
“Emang lo kira, gua udah lupa sama rumah lo? Jangan kira lo nolak gua terus gua depresi terus lupain segala sesuatu tentang diri lo. Malah perasaan gua masih kaya dulu Bil.” Jelas Farhan
“Lo ngomong kaya gitu lagi, gua tonjok jidat lo!” ancam nadia.
“Perasaan gua masih kaya dulu, belum berubah sedikit pun. Asal lo tau, gua nyari gara gara sama lo ada maksudnya. Gua nggak pengen kita musuhan, diem dieman, atau apalah. Pas lo nolak gua, gua nggak terima. Tapi nggak tau kenapa lo malah diemin gua. Akhirnya gua kesel, dan tanpa sadar gua malah ngajakin berantem.”
Memang sebenarnya Abil pun menyukai Farhan, karena tidak mau membuat seorang sahabatnya kecewa yaitu Nesya, Abil terpaksa menolak Farhan demi persahabatannya. Tetapi pada saat itu, Nesya pun sudah merelakan Farhan untuk menjadi milik Abil, persahabatan mereka pun terus berjalan secara harmonis. Minggu demi minggu sudah dilalui, akhirnya Abil dan Farhan pun menjadi seorang kekasih. Mereka menjadi pasangan yang cocok.

Melintas Bawah Langit Jakarta Kota

Melewati kota kota, sampai tiba saatnya, kami melintas bawah langit jakarta, ditemani gedung gedung tua kami berjalan, melihat kokohnya bangunan yg sudah berdiri sejak jaman belanda.

Terik Matahari membangunkan ku dari tidurku, melihat kearah jam dan akupun lupa bahwa kami semua akan pergi berakhir pekan. Semua sahabat ku pun sama, mereka baru beranjak dari tempat tidurnya, masih bermalas malasan. Sampai akhirnya kami baru mulai perjalanan hampir matahari berada diatas kepala kita.

Kereta, sampai stasiun Jakarta Kota, Berjalan jalan ditengah keramaian Kota Tua, melihat lihat sejarah jakarta yang ada disana, berkeliling, mengabadikan semuanya, kuliner, sampai rasa lelah muncul.

Lelah ini akan mengakhiri perjalanan kami sore itu, berkunjung ke suatu cafe untuk beristirahat dengan ditemani kopi, Ngobrol – ngobrol, canda tawa, sampai semuanya kembali pulang.

Perjalanan kecil tapi mempunyai kebersamaan yang besar, sahabat adalah suatu yang paling indah didunia ini yang Tuhan berikan kepada kita.

Kepercayaan akan menjadi dalang yang memainkan wayang

Saya telah membaca sebuah buku, buku yang mendorong kita untuk menjadi orang sukses, dan saya akan menceritakan apa yang sudah dituliskan dibuku itu dengan kata kata saya sendiri, isinya yaitu sebagai berikut:
Setiap orang ingin sukses, benar, kan? “sukses” adalah satu kata yang begitu memikat hati. Para guru mengatakan, “when you change your mindset, you change your destiny,” dan kita berusaha apa yang dianjurkan. Banyak orang berusaha sukses dengan cara meniru apa yang dilakukan orang yang telah sukses, bagaimana hasilnya? Banyak yang tetap belum bisa menjadi sukses.
Semua perilaku bisa ditiru namun satu hal yang tidak bisa ditransfer atau diajarkan adalah mindset kesuksesan. Mindset adalah sesuatu yang harus kita pilih dengan hati hati, sesuai tujuan hidup kita, dan kita tumbuh kembang kan dengan penuh kesadaran dan berkelanjutan.
Anda bisa setuju untuk setuju dan bisa juga setuju untuk tidak setuju terhadap suatu ide. Semua bergantung pada diri kita. Kepercayaan akan menjadi dalang yang memainkan wayang. Kitalah wayang itu, Hidup kita akan diarahkan dan didikte sepenuhnya oleh berbagai kepercayaan itu, kecuali kita memikirkannya secara sadar.
Supaya dapat berbagi kepuasan denga orang lain, kita lebih dulu mesti meraih kepuasan dan kebahagiaan diri. Orang yang tidak lagi mementingkan kepuasan dan kebahagiaan diri dapat dengan mudah mengorbankan kepuasan dan kebahagiaan orang lain. Jadilah cahaya bagi dirimu sendiri, dan setiap orang yang berdekatan denganmu akan memperoleh manfaat darimu.

Mereka yang sungguh sungguh sukses selalu unik. Mereka memiliki sesuatu yang khas, yang tidak ada saingannya. Diri andalah yang menentukan semua itu!

MOTIVATOR

Tanpa terasa tahun ini akan memperingati 100 tahun hari kebangkitan nasional. Lepas dari kontroversi, kami merasa bahwa ada baiknya kita secara bersama sama menggunakan hari bersejarah ini untuk mencanangkan hari motivasi bagi bangsa indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir ini, training motivasi telah menjamur ke seluruh pelosok indonesia, namun kami merasa kontribusi sosial dari para pembicara maupun penulis bagi bangsa ini kurang terlihat.Tak bisa kita pungkiri, kehadiran para motivator telah memberi warna bagi bangsa ini

Anak Iri Hati - Cerpenku

Pada suatu hari, ada seorang anak yang hidup dalam kemiskinan, dengan ditemani seorang ibu, seorang nenek, dan keponakannya, tanpa seorang ayah nya yang sudah meninggal.

Pada mulanya, saat anak itu masih kecil, keluarga itu hidup dengan kekayaannya dan kemawahannya, dengan rumah yang megah. Sampai saat anak itu sakit sakitan, keluarga tersebut dilanda kesusahan, mereka bingung mencari uang kemana untuk membiayai berobat anaknya. Sampai kehabisan akal, keluarga tersebut akhirnya rela menjualkan rumah nya tersebut demi kesembuhan anaknya tercinta. Dan saat itu ayahnya meninggal dengan keadaan miskin dengan rela mengorbankan semuanya demi anaknya tercinta, kemudian anak itu pulih dari penyakitnya tersebut. Lalu anak itu menjadi seorang anak yatim, dan iya tumbuh menjadi seorang remaja yang menentang kemiskinannya, ia ingin semuanya yang ia butuhkan terpenuhi, sampai ia pernah mencuri uang yang kebetulan milik ibunya sendiri, saat ibunya menaruh dompet diatas meja. Saat hendak membeli beberapa sayuran, ibu tersebut melihat kedompetnya bahwa uangnya sudah tidak ada.

Saat anak itu berulang tahun, keluarganya merayakannya dengan kesederhanaan, yaitu dengan tumpeng sederhana. Tapi anak itu menolaknya dengan mentah mentah, ia ingin ulang tahunnya tersebut dirayakan bersama teman teman sekolahnya dan sebuah kue tar. Tetapi ibunya tidak mampu untuk mewujudkan kemauan anaknya itu. Kemudian beberapa hari selanjutnya, anak itu meminta uang kepada sang ibu untuk mentraktir teman temannya disekolah nanti, tetapi ibunya tidak mempunyai uang sebanyak yang diminta anaknya itu. Iri hati datang saat keponakannya diberi uang untuk membayar sekolahnya. Yang kebetulan seorang anak itu mengintip saat keponakannya diberi uang, dalam hati anak itu berkata “dasar orangtua pilihkasih”.

Azab datang menimpa anak itu, saat dalam perjalannya menuju sekolah. Anak itu tertabrak mobil, hingga sampai pada akhirnya ia pun meninggalkan dunia ini. Semua berlangsung begitu cepat, sampai sampai anak itu belum sempat meminta maaf kepada ibu dan keluarga nya itu. Tapi anak itu beruntung karena mempunyai seorang ibu yang sangat baik hatinya. Tanpa ia meminta maaf, ia pun sudah dimaafkan ibunya tersebut. Isak tangis keluarga mengiringi pemakamannya.
Jangan pernah kita terlena dengan kekayaan yang sedang kita miliki sekarang, karena semua itu hanya sementara, selalu berbakti kepada orang tuamu sebagaimana dia telah merawatmu hingga sekarang ini, dan jangan pernah kalian melawannya karena suatu waktu, kalian akan menerima azabNya.

Yang Bokap selalu katakan Hari itu

Malam mulai pudar, sang fajar pun memunculkan dirinya, membawa kehangatan, menerangi seisi dunia ini dengan kemilauannya.
Aku terbangun dari tidur malam ku. Beberapa hari yang lalu ataupun setiap sabtu pagi, saya mempersiapkan diri untuk berangkat menuju sekolah. Seperti biasanya disekolah hanya untuk melakukan kegiatan Sabtu Bersih dan selanjutnya diikuti oleh  Pendidikan Lingkungan Hidup.
Saat hendak berangkat menuju sekolah, saya meminta ongkos kepada bokap saya jika sabtu itu, yang kebetulan bokap libur dari pekerjaannya. Selesai berpamitan, saya langsung tancap gas, bergegas menuju sekolah. Sesampainya disekolah, saya hanya melakukan kegiatan sekitar kurang lebih 2 jam an, lalu kembali pulang menuju rumah.

Saya bercanda dengan bokap saat saya baru saja sampai dirumah, dan ketika itu bokap langsung berkata
“Yakalii sekolah Cuma 2 jam, itumah Cuma nyari ongkos doang kali, terus bukannya sekolah, eh malah nongkrong”. Bokap berkata dengan candanya.
Saya pun menjawabnya “Sekolah, bener, emang cuma sabsih doang sama PLH, kalo ngga percaya, liat aja absennya disekolah”. Saya pun menjawabnya dengan berseri seri.


Itulah yang selalu bokap katakan hari itu, hubungan keluarga memang harus terjalin dengan santai atau sering melakukan interaksi, karena itu yang akan membuat semua keadaan disekelilingmu menjadi lebih indah.

13 November 2013

Kembali lagi

Setelah lamanya berhibernasi, akhirnya saya kembali menulis lagi, postingan baru saya yaitu "MUSIKALISASI PUISI" "MEREKA TEMPATMU KEMBALI" dan satu lagi "Disatu malam "BERTIGA" dibaca ya gan and sist, jangan lupa kasih pendapat, kririk, juga sarannya ya. tunggu postingan saya selanjutnya, thanks^^