Pada suatu hari, ada seorang anak yang hidup dalam
kemiskinan, dengan ditemani seorang ibu, seorang nenek, dan keponakannya, tanpa
seorang ayah nya yang sudah meninggal.
Pada mulanya, saat anak itu masih kecil, keluarga itu
hidup dengan kekayaannya dan kemawahannya, dengan rumah yang megah. Sampai saat
anak itu sakit sakitan, keluarga tersebut dilanda kesusahan, mereka bingung
mencari uang kemana untuk membiayai berobat anaknya. Sampai kehabisan akal,
keluarga tersebut akhirnya rela menjualkan rumah nya tersebut demi kesembuhan
anaknya tercinta. Dan saat itu ayahnya meninggal dengan keadaan miskin dengan
rela mengorbankan semuanya demi anaknya tercinta, kemudian anak itu pulih dari
penyakitnya tersebut. Lalu anak itu menjadi seorang anak yatim, dan iya tumbuh
menjadi seorang remaja yang menentang kemiskinannya, ia ingin semuanya yang ia
butuhkan terpenuhi, sampai ia pernah mencuri uang yang kebetulan milik ibunya sendiri,
saat ibunya menaruh dompet diatas meja. Saat hendak membeli beberapa sayuran,
ibu tersebut melihat kedompetnya bahwa uangnya sudah tidak ada.
Saat anak itu berulang tahun, keluarganya merayakannya
dengan kesederhanaan, yaitu dengan tumpeng sederhana. Tapi anak itu menolaknya
dengan mentah mentah, ia ingin ulang tahunnya tersebut dirayakan bersama teman
teman sekolahnya dan sebuah kue tar. Tetapi ibunya tidak mampu untuk mewujudkan
kemauan anaknya itu. Kemudian beberapa hari selanjutnya, anak itu meminta uang
kepada sang ibu untuk mentraktir teman temannya disekolah nanti, tetapi ibunya
tidak mempunyai uang sebanyak yang diminta anaknya itu. Iri hati datang saat
keponakannya diberi uang untuk membayar sekolahnya. Yang kebetulan seorang anak
itu mengintip saat keponakannya diberi uang, dalam hati anak itu berkata “dasar
orangtua pilihkasih”.
Azab datang menimpa anak itu, saat dalam perjalannya
menuju sekolah. Anak itu tertabrak mobil, hingga sampai pada akhirnya ia pun
meninggalkan dunia ini. Semua berlangsung begitu cepat, sampai sampai anak itu
belum sempat meminta maaf kepada ibu dan keluarga nya itu. Tapi anak itu
beruntung karena mempunyai seorang ibu yang sangat baik hatinya. Tanpa ia
meminta maaf, ia pun sudah dimaafkan ibunya tersebut. Isak tangis keluarga
mengiringi pemakamannya.
Jangan pernah kita terlena dengan kekayaan yang sedang
kita miliki sekarang, karena semua itu hanya sementara, selalu berbakti kepada
orang tuamu sebagaimana dia telah merawatmu hingga sekarang ini, dan jangan
pernah kalian melawannya karena suatu waktu, kalian akan menerima azabNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar