4 Januari 2014

Anak Iri Hati - Cerpenku

Pada suatu hari, ada seorang anak yang hidup dalam kemiskinan, dengan ditemani seorang ibu, seorang nenek, dan keponakannya, tanpa seorang ayah nya yang sudah meninggal.

Pada mulanya, saat anak itu masih kecil, keluarga itu hidup dengan kekayaannya dan kemawahannya, dengan rumah yang megah. Sampai saat anak itu sakit sakitan, keluarga tersebut dilanda kesusahan, mereka bingung mencari uang kemana untuk membiayai berobat anaknya. Sampai kehabisan akal, keluarga tersebut akhirnya rela menjualkan rumah nya tersebut demi kesembuhan anaknya tercinta. Dan saat itu ayahnya meninggal dengan keadaan miskin dengan rela mengorbankan semuanya demi anaknya tercinta, kemudian anak itu pulih dari penyakitnya tersebut. Lalu anak itu menjadi seorang anak yatim, dan iya tumbuh menjadi seorang remaja yang menentang kemiskinannya, ia ingin semuanya yang ia butuhkan terpenuhi, sampai ia pernah mencuri uang yang kebetulan milik ibunya sendiri, saat ibunya menaruh dompet diatas meja. Saat hendak membeli beberapa sayuran, ibu tersebut melihat kedompetnya bahwa uangnya sudah tidak ada.

Saat anak itu berulang tahun, keluarganya merayakannya dengan kesederhanaan, yaitu dengan tumpeng sederhana. Tapi anak itu menolaknya dengan mentah mentah, ia ingin ulang tahunnya tersebut dirayakan bersama teman teman sekolahnya dan sebuah kue tar. Tetapi ibunya tidak mampu untuk mewujudkan kemauan anaknya itu. Kemudian beberapa hari selanjutnya, anak itu meminta uang kepada sang ibu untuk mentraktir teman temannya disekolah nanti, tetapi ibunya tidak mempunyai uang sebanyak yang diminta anaknya itu. Iri hati datang saat keponakannya diberi uang untuk membayar sekolahnya. Yang kebetulan seorang anak itu mengintip saat keponakannya diberi uang, dalam hati anak itu berkata “dasar orangtua pilihkasih”.

Azab datang menimpa anak itu, saat dalam perjalannya menuju sekolah. Anak itu tertabrak mobil, hingga sampai pada akhirnya ia pun meninggalkan dunia ini. Semua berlangsung begitu cepat, sampai sampai anak itu belum sempat meminta maaf kepada ibu dan keluarga nya itu. Tapi anak itu beruntung karena mempunyai seorang ibu yang sangat baik hatinya. Tanpa ia meminta maaf, ia pun sudah dimaafkan ibunya tersebut. Isak tangis keluarga mengiringi pemakamannya.
Jangan pernah kita terlena dengan kekayaan yang sedang kita miliki sekarang, karena semua itu hanya sementara, selalu berbakti kepada orang tuamu sebagaimana dia telah merawatmu hingga sekarang ini, dan jangan pernah kalian melawannya karena suatu waktu, kalian akan menerima azabNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar